oleh : Yesica
Sebelumnya aku minta maaf sama kamu, apa yg aku udah lakuin selama ini ke kamu. Mungkin aku emang orang yg cuek, ga’ peka perasaan orang lain. Aku merasa seperti mengetik sebuah surat, mungkin menjadi sebuah surat terakhir atau sebuah awalan, aku juga ga’ tau, hanya Tuhan yang tau dan akan menjawabnya. Aku tau aku bukan orang yang dewasa, aku tau kalau aku bukanlah seorang teman yang kamu inginkan, aku tau kalau aku bukan orang yang bisa mengerti kamu, aku juga tau kalau aku orang yang keras kepala. Hal ini mungkin selalu membuat mu jengkel setiap hari. Sebenarnya aku lakukan itu karena aku ngerasa kurang perhatian dari orang-orang yang kuharapkan, kurang kasih sayang dari orang tua selama aku disini. Mungkin kamu bakal ngomong siapa suruh kuliah jauh-jauh dan ga’ mau pulang disaat seharusnya aku pulang dan berkumpul bersama orang-orang yang kusayangi disana. Aku bukannya ga’ mau pulang, tapi keadaan saat itu ga’ memungkinkan aku buat pulang, disisi lain mbak Vani juga sendirian disini, dan mama ku juga coba mengerti kalau anaknya seperti mbak Vani saat itu. Dan aku juga minta maaf kalau waktu itu aku nolak keinginan kamu ke aku buat check up, mungkin aku terkesan lebih memilih mbak Vani daripada kamu, mungkin kamu marah,kecewa, sakit hati, tapi aku harus gimana, mbak Vani sendirian, aku juga bingung, bingung, dan bingung harus gimana, aku tau apa yang kamu mau pasti terbaik buat aku, sekali lagi aku minta maaf buat hal itu. Aku juga selalu maksa kamu buat selalu ngertiin aku, coba berada di posisi aku, tapi aku ga’ pernah tau apa yang kamu rasa, ga’ pernah mau bener.bener coba nurutin apa yang kamu mau, ga’ pernah mau belajar kalau aku ada di posisi kamu. Sekali lagi aku minta maaf. Tapi aku cuma mau bilang terima kasih banyak buat hal yang selama ini kamu berikan, aku ga’ tau bisa bales dengan apa, cerita-cerita yang kita lewati selama ini mungkin tak seindah apa yang kamu inginkan, karena semua sikap ku selama ini yang sudah nyusahin kamu, bikin kamu jengkel, bahkan marah setiap hari, atau mungkin menangis karena aku yang baru beberapa bulan kamu kenal. Aku ga’ pernah bisa ngerti apa yang kamu inginkan. Entah kenapa aku ngerasa balik ke masa aku TK, dimana aku selalu merasa takut kalau aku dimusuhi atau dijauhi. Dan itu terjadi lagi sekarang. Tapi apa yang aku ubah agar tidak dijauhi atau dimusuhi mungkin hanya sedikit. Dan hal itu selalu membuat ku miris ngerasainnya, apa mungkin semua temen.temen aku pergi menjauh hanya karena sifat ku itu? Kekanak-kanakan dan semaunya sendiri? Egois dan ga’ pernah mau ngerti perasaan orang lain? Tapi aku dulu adalah orang yang selalu mencoba mengerti perasaan orang lain, minta maaf bahkan sampai nangis dan mengemis-ngemis, padahal yang aku tau masalah yang membuat mereka marah adalah masalah kecil, dan mungkin aku bakal dapet gelar anak yang paling cengeng sedunia waktu itu. Saat SMP pun masih sama, menangis.nangis untuk mendapatkan kata “Iya, aku memaafkan mu Ica”, hal itu membuat ku capek dan mulai berpikir apakah orang lain juga melakukan hal yang sama kalau mereka membuat kesalahan yg membuat ku marah? Dan pada kenyataannya sampai SMA pun hal itu ga’ terjadi. Aku juga pernah mencoba marah dan menyampaikan apa yg aku mau, tapi mereka menanggapi dengan biasa, seolah.olah aku hanya anak kecil yang kalau marah dan dikasih permen maka akan diam. Selalu begitu, hingga akhirnya aku diam dan hanya menangis sampai aku puas dan tertawa lagi seolah-olah ga’ terjadi apa-apa. Tapi tetap aja, semua hal itu masih tersimpan di hati ini, sakit rasanya saat kembali mengungkitnya dan menangis. Bahkan sahabat yang aku anggap adalah sahabat yang paling baik sedunia tidak mau melihatku lagi hanya karena mungkin kesalahan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik-baik, bahkan dia lebih membela orang yang baru dia kenal, padahal dia lebih tau aku kan? Bahkan lebih lama, sejak itu aku mulai ga’ percaya sama yang namanya sahabat paling baik se-dunia, mungkin itu hanya kisah di sinetron atau cerita animasi. Sampai saatnya aku ketemu sama Lidya, sahabat SMA ku yang mulai masuk ke dalam kehidupan ku, mencoba mengerti aku dengan caranya sendiri, mencoba mengubah ku menjadi orang yang tegar dan belajar berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, menyampaikan apa yg ingin ku sampaikan, dan dia mulai bisa membuat ku mengerti mungkin ga’ ada yg namanya sahabat paling baik se dunia, tapi ada yg namanya sahabat yang mencoba mengerti dan mau membantu temennya menjadi lebih baik. Itu yang kurasa selama ini. Dulu aku pengen banget jadiin dia sahabat aku yang ga’ akan terpisahkan, tapi bukankah itu egois? Dia juga punya temen di luar sana, dan dia bisa membagi waktu dengan ku maupun dengan sahabatnya yang lain, walaupun lebih terkesan aku yg lebih dia khawatirkan karena aku anak yang cengeng dan manja istilahnya gampang rapuh lah. Dia tau kalau hatiku hancur saat aku harus bener-bener berakhir sama sahabat aku itu, mungkin dia tau kalau aku selalu menangis diam-diam kalau aku mulai mengingatnya lagi. Dia bilang, kalau dia emang sahabat kamu, seharusnya dia bisa ngeliat mana yang bener dan mana yang salah. Dan itu bener, dia mungkin bukan sahabat yang bener-bener aku inginkan selama ini, kalu bukan karena hal itu mungkin akku ga’ sadar, atau mungkin aku yang selama ini sudah merasa bener-bener mengerti dia malah sebenarnya ga’ tau dia sama sekali. Aku ga’ tau yang mana yang bener, yang pasti hal itu memang harus terjadi, karena itu takdir Tuhan, mungkin Tuhan menggunakan caranya untuk memberi tahu ku kalau dia memang bukan yang terbaik. Atau mungkin mengubah piiran ku, bahwa sahabat yang paling baik Cuma Tuhan, ga’ ada yang lain. Menjalani hari.hari bersama Lidya adalah hal yang menyenangkan, dan menjalani hari-hari tanpanya adalah hari yang membosankan saat itu. Sehari aja ga’ smsan sama dia rasanya ga’ enak, kayak ada yang hilang. Sampai ada saatnya aku harus pergi meninggalkan Balikpapan, yang berarti meninggalkan keluarga ku dan sahabatku Lidya, serta temen-temen ku yang lain. Waktu itu aku bingung, kalau tanpa dia disana gimana? Aku curhat sama siapa? Tapi dya bilang kayak ga’ ada hape atau jaringan aja disana, kita kan ga’ harus ketemu buat komunikasi. Dan saat itu aku menangis dan tetep aja ga’ bisa ngebayangin aku tanpa dia seperti apa rasanya, tapi mau gimana lagi, aku harus pergi. Saat aku tiba di Malang, terasa asing sekali sekali di kota ini. Pikiran pertama kali yang muncul adalah, bagaimana aku bisa hidup sendiri tanpa orang tua dan Sahabat ku disini? Apa aku bisa hidup sendiri? Apa aku bakal bisa diterima sama orang-orang disini karena aku berasal dari Kalimantan? Saat tiba disini yang aku rasakan malang itu dingin ternyata, membuat ku makin takut dan tidak bisa membayangkan kalau aku sakit disini siapa yang urus? Tapi aku coba balik ke pilihan ku selama ini, kamu yang memilih kuliah disini seharusnya kamu sudah siap menerima konsekuensi apapun itu. Dan dimulai dengan hari daftar ulang di Universitas Brawijaya, sangat ramai, sampai di gedung pendaftaran ulang, aku kenalan sama Via, Ari, dan Jayanti, ada lagi yang lain tapi aku lupa namanya, maklum aku memang pelupa, sampai-sampai aku suka menyebutnya amnesia sementara, tapi klo aku bilang gitu pasti Lidya selalu marah dan bilang kalau aku amnesia beneran baru tau rasa. Dan aku hanya tertawa saja mendengarnya berkata seperti itu, dan aku senang karena masih ada orang yang mau mengingatkan aku seperti itu. Via berasal dari Surabaya, Ari dari Gresik, dan Jayanti dari madiun kalau ga’ salah. Mereka baik dan pasti anak yang pintar. Kenalan dengan mereka mulai membuka pikiran ku kalau orang Jawa itu adalah orang yang baik dan ramah. Setelah pendaftaran pun kita masih sering komunikasi. Tapi saat ospek kita udah terpisah-pisah, sampai berjalan semester 1 aku hanya lumayan dekat dengan Via dan Ari, dan baru mulai komunikasi lagi sama Jayanti pas mau akhir semester 1, lama banget, entah kenapa ya waktu itu jadi kurang komunikasi, lupa.
Perjalanan waktu semester 1 itu menarik, karena dikelilingi orang-orang yang menarik tapi bukan langka. Masuk di kelas F dan berkenalan dengan Anisa dan Dessy, baik dan ramah sama aku. Kenalan juga dengan Romario sebagai ketua kelas dan cowo-cowo yang lain yg ada di kelas, walaupun cuma sedikit banget. Sampai akhirnya aku kenalan sama Putri dari Kalimantan juga tepatnya Palangkaraya, sama Rista dari Lampung, Valensa atau ellen dari Jombang dan Ganjar dari Mojokerto. Dan merekalah yang sampai sekarang deket dengan aku. Mereka baik dan menyenangkan sekali bisa ketemu sama mereka semua. Mungkin awalnya aku ngerasa takut kalau aku ga’ bisa bergaul sama mereka, tapi ternyata rasa takut itu hilang. Aku bingung nyeritainnya gimana, runtutan ceritanya seperti apa, yang pasti kemana-mana kita bareng, dan akhirnya menjadi deket sampai sekarang. Tapi yang paling aku ngerasa nyaman dan deket banget adalah Ganjar. Entah kenapa secara ga’ sadar posisi Lidya mulai tergantikan oleh dia. Kalau Lidya tau gimana yaa? Ehm, liat aja nanti. Ganjar itu udah ku anggap kayak saudara sendiri, ku anggep mama ku malah. Lucu dan menggemaskan. Entah kenapa kita bisa deket kayak gitu, padahal kata dia kita banyak perbedaan. Tapi perbedaan itu yang buat kita bisa jalan bareng sampai waktu yang tak bisa aku tentukan. Karena yang punya dunia ini bukan aku tapi Tuhan. Dia yang membuat skenario hidup kita. Adakalanya kita konflik dan mungkin hampir semua sifat aku yang entah kenapa makin hari makin manja, mungkin karena di rumah selalu ada orang tua, dan karena aku nganggep dia itu saudara atau mama sendiri makannya aku bermanja-manja ria, dan entah kenapa membuat ku semakin egois, dan hal ini mulai menyimpang, tapi aku sadar akan hal itu, dan entah kenapa mulai susah sekali menghilangkannya. Menakutkan. Mungkin lebih mengerikan daripada penyakit apa pun di dunia ini. Karena yang aku tau, rasa egois itu bisa menghancurkan segalanya, bahkan hati menjadi jahat, pikiran pun udah ga’ seperti dulu, intinya semua keinginan ku harus di iyakan dan aku mulai tidak menghargai kepentingan bahkan keinginan orang lain. Tapi beberapa masalah teratasi karena sepertinya dia lebih banyak mengalah, dan entah mengapa aku merasa menang, mengerikan sekali, sejak kapan aku punya sisi jahat seperti itu, perasaan dulu ga’ ada, apa mungkin karena aku kebanyakan nonton film psikopat jadinya hati aku udah keras dan membeku? Bahkan menjadi egois, yang pasti aku mau sisi jahat ini segera pergi dari kehidupan aku. Bahkan terkadang seperti orang lain yang memegang jiwa ku saat itu. Apa psikis aku mulai terganggu karena kurang kasih sayang? Aku juga ga’ tau dan cuma pengen sifat yang seperti ini segera dijauhkan.
Saat-saat yang paling berkesan adalah saat kita belajar mulai mengenal satu sama lain, dengan jalan.jalan bareng ke matos setiap bulannya, kemana.mana bareng, sampai-sampai di bilang orang pasangan lesbi, sesuatu sekali yaa, padahal waktu aku sering bareng-bareng sama Lidya ga’ pernah tu ada orang yang ngomong kayak gitu. Entah kenapa, ga’ perlu tau lah, ga’ penting, yang penting bisa bareng.bareng, klo ada yang ga’ suka aku ga’ bakal marah dan ngelarang. Itu hak mereka. Yang pasti kalau udah kelewatan, tunggu aja sampai aku memuncak dan marah sejadi-jadinya. Soal marah, entah kenapa sejak kenal mereka terutama ganjar, sedikit demi sedikit aku mulai bisa berekspresi, menyampaikan apa yang aku mau, kalau marah ya aku ngambek, apa hati ini udah mulai muak sejadi-jadinya sehingga aku bisa ngambek? Atau karena lagi-lagi karena keseringan nonton film psikopat? Kenapa ga’ dari dulu-dulu aja, jadinya aku kan ga’ makan hati tiap harinya. Bisa menyampaikan apa yang kita inginkan adalah hal yang memberikan rasa lega tersendiri buat kita sebagai manusia, rasanya seperti kentut saat keluar kita akan merasa lega banget, istilahnya plong abiss. Ehm, tapi penyakit yang ga’ bisa hilang adalah kenapa aku tetap menjadi orang yang sangat cengeng, padahal saat nonton film psikopat aku ga’ nangis tu pas orangnya d’gorok bahkan di potong-potong, entah, aku juga bingung, bahkan saat menulis ini aku beberapa kali menangis. Tapi selain marah, nangis itu juga penting buat kesehatan, agar kita dapat bener-bener mengekspresikan apa yang kita rasa. Jadi potensi terkena penyakit jantung itu mungkin bisa berkurang sedikit. Ngomong-ngomong soal penyakit jantung, aku waktu SMP sampe SMA sempet ngalamin gejala penyakit lemah jantung atau mungkin asma, aku sempet kena jantung berdebar-debar yg cepet dan membuat ku sesak napas, aku berpikir waktu itu mungkin aku akan mati beberapa bulan lagi, tapi ternyata itu hanya sementara, dan berharap ga’ bakal ada lagi, karena rasanya menyiksa, sakit sekali, sesak bahkan keringat dingin sampai baju basah. Pokoknya mengekspresikan perasaan kita itu sangat penting, selain bagus buat kesehatan, bagus juga buat temen-temen kamu, karena apa? Karena temen-temen kamu jadi bisa tau kalau kamu itu lagi marah atau lagi sedih atau bahkan lagi happy banget. Balik lagi ke kisah aku sama Ganjar, waktu awal-awal deket aku dibilang mirip sama Atiqah Hasiholan, masa’ iyaa? Just a little bit kali yaa, lagipula cantikan dia kemana-mana, kalau aku mirip juga cantiknya mau lah pastinya, alhamdulillah banget malah. Ehm, terus dia itu dulu pernah bilang aku cungkring, padahal aku ga’ cungkring-cungkring banget loo, biasa aja, Cuma agak kurus dari yang seharusnya. Lidya juga sama, bilang aku gendut padahal aku kan kurus. Terus aku juga di panggil onyet, padahal aku kan manusia bukan monyet, anak TK juga tau kalau aku juga manusia, masa’ di panggil onyet, tapi gapapa, buat panggilan lucu-lucuan itu menarik. Rasanya pengen nganmbek kalau di bilang onyet terus-terusan, kenapa orang-orang yang aku kenal hobi banget ngolokin aku, apa karena aku ga’ ngelawan yaa makannya d’olokin terus, tapi lagi-lagi saya tidak tau kenapa mereka kayak gitu ke aku, yang pasti kalau terus-terusan aku juga ga’ bakal tahan dengernya, mungkin minta ganti julukan yang lain (loh?). Yang pasti secara ga’ sadar, kalau kita ngerasa deket dan nyaman kita bakal buat panggilan lucu buat orang itu, karena kita yakin dia ga’ bakal marah-marah banget (nah lo?), ehm yang lebih pasti panggilan lucu itu adalah panggilan sayang dari mereka untuk kita. Nah itu dia alasan kenapa aku ga’ pernah marah sejadi-jadinya kalau mereka ngolokin itu, karena aku tau mereka sayang sama aku. Dan tidak lupa ku ucapkan terima kasih banyaak buat kamu yang sudah menyayangi ku selama ini, sudah menganggap ku seperti saudara sendiri, bener-bener merasa di istimewakan lah. Lanjut lagi, karena panggilan lucu itulah yang membuat ku merasa semakin di anggap dan merasa sangat disayangi. Maka jangan pernah berhenti memanggil ku dengan sebutan yang lucu-lucu, menarik, tapi jangan berlebihan juga, nanti ku tonjok beneran tau. Mengenal mu adalah hal yang sangat berharga, seperti berhasil menemukan harta karun di palung laut yang terdalam, menemukan harta karun di mulut singa, di sarang burung di atas pohon tertinggi di dunia, pokoknya sesuatu lah. Rasanya pengen mengulang semua yang terjadi kemarin, memperbaiki yang salah, tapi apa daya aku tak mampu melakukannya. Andai aku punya Doraemon, mungkin aku bakal pinjem pintu ajaibnya buat ketemu kamu setiap hari. Rasanya memang beda kalau ga’ ketemu sehari, kayak ada yang beda, yaa itulah yang kurasakan waktu sama Lidya, ngerasa ada yang hilang, karena kallian adalah bagian dari kisah hidup ku hingga sekarang, mungkin baru bisa lupa kalau aku lupa ingatan (amit.amit), dan kalau aku bisa pinjem mesin waktunya Doraemon, mungkin aku ga’ bakal bosen-bosennya balik ke hari-hari indah saat bersama kalian. Bener-bener berharga banget, bahkan uang yang ada di seluruh dunia ini ga’ akan pernah bisa membeli harta karun ku yang paling berharga sampai kapan pun. Andai kisah kita seperti Romeo dan Juliet yang terkenal hingga sepanjang masa’, bahkan sering dijadikan tema sebuah drama, mungkin kisah kitalah yang paling hebat dan mengalahkan kisah cinta mereka. Mungkin saingan kita adalah upin ipin, mau tau kenapa? Eits, jangan tanya aku karena aku juga ga’ tau kenapa loo :P
Kamu tau ga’? Semenjak berteman sama kamu dan yang lainnya aku jadi tau banyak loo karakter orang-orang yang sebenarnya, walaupun kadang-kadang terkesan seperti aku tidak tau, tapi sebenarnya aku tau walupun sedikt. Ehm, atau mungkin saat orang-orang itu mulai dewasa, karakter mereka jadi lebih terlihat yaa? Maybe yes , maybe no.
oia, kamu pasti sering marah kan sama aku? Sebenernya aku pernah ngerasa jengkel sama kamu, kamu kalau jauh sama aku pasti ke ellen, sampe segitunya yaa kamu marah sama aku, sampe ke ellen juga, ehm, mungkin karena kamu bingung kali ya mau cerita ke siapa. Tapi yasudahlah gak apa-apa.
Trus kenapa lagi yaa, kadang aku ngerasa susah masuk ke dunia kamu kalau kamu lagi gelisah, atau merasa down, ehm, mungkin kamu pengen sendiri dulu kali yaa, tapi jangan lama-lama juga, kasian temen-temen kamu jadi ikutan galu tu jadinya.
oia trus kadang kamu ga’ suka kalau aku ngomongin lidya, katanya aku suka banding-bandingkan kamu sama dia, padahal kan enggak, tapi maaf yaa klo kamu sampai merasa terbandingkan, aku ga’ ada maksud ngebandingin kog, sekali lagi maaf yaa.
soal masalah wina, aku ga’ pernah ngerasa marah atau gimana kog klo kamu ceritain dia, biasa aja, jadi kalau mau cerita yaa cerita aja.
dan soal yang lain, aku tau aku ga’ peka orangnya, bukan berarti aku ga’ mau berusaha mengerti dan merasa, jadi aku mohon banget sampaikan apapun yg kamu rasa klo aku itu mulai salah, dan klo bisa langsung ke inti permasalahan, soalnya aku takut kalau kita terlanjur debat panjang dan jadinya malah ga’ ada penyelesaian yang terbaik.
oia, aku mau kamu tetep jadi ganjar yang biasanya, ga’ mau yang serius, boleh serius tapi Cuma hal-hal tertentu aja yaa.
kayaknya cuma itu aja yang pengen aku sampein, kalau ada lagi nanti aku langsung ngomong ke kamunya atau mungkin melalui tulisan seperti ini.
Kamu tau waktu kamu bilang mau sekolah ke dishub, rasanya gimana yaa, pengen nangis sejadi-jadinya, walaupun kamu bilang masih ada ellen, putri, rista dan yang lain-lain, tapi tetep aja beda, ada yang hilang pastinya, apalagi yang ga’ ada adalah orang yang udah deket sama kita. Kamu pasti tau kan rasanya gimana. Tapi kalau emang itu yang terbaik buat kamu ke depannya, aku bakal berusaha terus memotivasi kamu walaupun kita jauh nanti. Tetep jaga komunikasi. Aku ga’ bakal ngelarang kamu, karena klo ngelarang kamu maka itu adalah hal yang egois karena memaksakan kehendak aku untuk kamu ikuti.
Mungkin aku bukanlah Doraemon yang akan mengabulkan keinginan mu, tapi aku cuma manusia biasa tak seperti Doraemon, tapi aku akan berusaha mengabulkannya semampu ku.
Mungkin aku bukanlah seorang Mr.Bean yang bisa membuat mu tertawa terbahak-bahak setiap harinya, tapi aku bakal membuat mu tertawa semampu ku juga.
Mungkin aku bukanlah seorang Superwoman yang bisa membantu kamu menyelesaikan masalah-masalah yang kamu hadapi tiap harinya, tapi aku akan berusaha semampu ku membantu menyelesaikannya.
Mungkin aku juga bukan seorang Taylor Swif atau Widi Vierra yang bisa melantunkan lagu-lagu yang kamu sukai setiap harinya, tapi aku bisa nyanyikan lagu-lagu untukmu sebisa ku.
Mungkin aku bukan seorang dosen yang selalu bisa menyampaikan materi-materi mata kuliah yang kamu butuhkan, tapi aku akan bantu kamu soal materi yang aku bisa, tapi aku yakin kamu pasti lebih banyak bisa daripada aku.
Dan mungkin aku bukan seorang Mario Teguh yang bisa memberikan kata-kata motivasi untuk mu tiap hari, tapi aku akan mencoba semampu ku memotivasi kamu sampai saat yang tak bisa aku tentukan.
Mungkin aku juga bukan seorang JK.Rowling yang dapat mengarang cerita-cerita yang bagus dan keren, tapi aku akan terus belajar dan berusaha mencoba menulis cerita-cerita yang masih bisa kamu baca sampai tua nanti.
Mungkin aku juga bukan seorang Afika yang dengan wajah polos dan lucunya bisa membuat mu merasa terhibur bahkan ngerasa gemes tiap harinya, tapi aku akan berusaha membuat mu terhibur dengan wajah ku yang aneh ini.
Mungkin juga aku bukan Demi Lovato maupun Selena Gomez yang pernah bisa menjaga persahabatan mereka walaupun ada konflik, tapi aku akan selalu berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankan persahabatan ini sampai aku tiada nanti.
Mungkin aku juga bukan Eza Gionino, yang di sinetron selalu perhatian sama pasangannya, tapi walaupun aku cuek, sebisa mungkin aku akan membalas dan memberikan perhatian buat kamu.
Lagi lagi mungkin aku juga bukan seorang Ellen, Putri atau Rista yang suka makan sayur, tapi aku bakal berusaha menyukai sayur sedikit demi sedikit, dan jangan pernah nyerah buat maksa aku makan sayur yaa.
Aku juga bukan seorang Wina yang mungkin jauh lebih baik daripada aku, tapi aku akan selalu berusaha sebisa mungkin buat jadi orang yang kamu anggap baik dan merasa seneng berteman sama aku setiap harinya.
Mungkin aku hanyalah seorang nobita yang selalu menjengkelkan dan membuat Doraemon marah-marah, sama seperti kamu yang mungkin selalu jengkel sama aku.
Mungkin aku hanyalah seorang nenek sihir yang jahat dan selalu membuat mu ingin melenyapkan ku saja dari hadapan mu.
Mungkin aku juga seorang pinokio yang kadang berbohong untuk menutupi perasaan ku dan selalu membuat mu jadi penasaran dan akhirnya kesal.
Mungkin aku juga seorang mama tirinya cinderella yang selalu nuntut ini itu ke kamu, rasanya pasti pengen kamu timpuk tiap hari.
Mungkin aku juga seorang grey atau erza (tokoh fairytail) yang terkesan cuek dan sering membuat mu marah sejadi-jadinya.
Tapi inilah aku, yang sudah bersama mu selama beberapa bulan ini, orang yang sudah sering membuat mu jengkel, marah, dan lain-lain. Melalui tulisan ini aku menceritakan semampu ku apa yang ingin ku ceritakan, melalui tulisan ini, aku minta maaf atas apa yang ku perbuat hari ini dan kemarin. Mungkin kata maaf tak cukup membayar sakit hati kamu, aku tau itu, seperti yang kamu bilang orang Taurus adalah orang yang pendendam. Setelah baca tulisan ini terserah kamu mau anggep aku apa, asal kamu tau aku udah coba ngarang-ngarang sedikit, tapi selalu ku hapus karena jelek dan ga’ tau mau ngelanjutin. Sekarang seperti apa yang kamu bilang, nanti kamu akan menyesal kalau tidak memenuhi permintaan orang lain, apalagi orang yang dekat sama kamu selama ini, dan itu benar, sebelum aku menyesal, aku menulis cerita ini sampai selesai, walaupun tak sebagus cerita yang kamu inginkan selama ini. Sekali lagi aku minta maaf banget, aku yang salah.
Kamu mau maafin atau enggak itu hak kamu. Terima kasih buat apa yang kamu kasih buat aku selama ini, baik yang teerlihat maupun yang tidak terlihat. Terima kasih juga buat keluarga kamu yang baik hati banget dan udah aku anggep seperti kerabat selama aku disini dan kenal kamu.
I just wanna live forever..
Always will you be in my heart..
Always we will be together..
Love one another..
Always in my heart, you’ll be J J :’) :’)
Maaf kalau tulisannya ada kata-kata yang salah atau cacat J
* Cerita dan Jalan cerita didalamnya adalah fakta tanpa mengubah latar , tanda baca dan setting tempat yang dituliskan oleh si penulis, dan saya ucapkan terima kasih banyak untuk penulis mau menuangkan segala uneg-uneg dan perasaan yang dia pendam beberapa bulan ini, makasih untuk segala support untuk saya, makasih sudah mau memahami saya apa adanya* loh jadi curhat, makasih buat segala pengorbanannya untuk nulis cerpen ini, ternyata dia gak hanya bakat nyanyi tapi dia bakat nulis juga, hem, bolehlah nanti ada part ( kalo saya jadi punya buku, kamu deh yang ngisi part itu ) heheh. Thanks and god bless you ! apa ya banyak hal mungkin yang belum aku kasih ke kamu nya tapi pokoknya dukungan moril, materil, senyuman , dan yang lainnya sudah cukup mewakili semuanya , ribuan kata maaf dan terima kasih tak akan cukup mewakili semua :) FIGHTING YESICA !