Rabu, 18 April 2012

Curahan Hati Bagian 2



          Oleh : Yesica
 

Salah satu hal terindah adalah saat kamu bisa berkumpul dengan sahabat-sahabat terbaik kamu, tapi bagaimana perasaan dan tindakan kamu ketika kamu tahu kalau sahabat terdekat kamu akan pergi dari kehidupan kamu sebentar lagi? Tentu saja menyakitkan bukan? Rasanya seperti mendengar suara petir di siang hari yang cerah. Entah kenapa kamu mengambil keputusan untuk pergi dan meninggalkan saya dan sahabat-sahabat kamu yang lain di Malang.
            Saya tahu kalau apa yang kamu pilih pasti terbaik buat kamu, walaupun saya pernah bilang kalau itu adalah hak kamu untuk memilih melanjutkan sekolah ke tempat lain. Sedih rasanya saat tahu kamu mengambil keputusan itu. Kamu sudah saya anggap seperti saudara dan terkadang saya anggap sebagai ibu sendiri, karena selama ini kamu yang mengerti saya. Selama saya jauh dari orang tua, hanya kamu dan teman-teman terdekat yang selalu menjaga saya di Malang.Kamu selalu mencoba mengerti saya, bahkan lebih memilih mengalah dan menyalahkan diri kamu sendiri saat saya marah dan menanggapi kamu dengan wajah jutek.
            Bertemu dengan kamu adalah sebuah keberuntungan.
Ketika saya butuh, kamu selalu ada dan mencoba membantu saya menyelesaikannya. Kita begitu dekat, terlihat tidak akan terpisahkan sampai kapanpun. Tentu saja saya takut kalau nanti kamu pergi, melupakan saya dan teman-teman yang lain. Memang kita bisa berkomunikasi lewat telepon atau jejaring sosial, tapi tentu akan terasa berbeda bila kita tidak bertemu.Saya tahu tempat kamu melanjutkan sekolah nanti adalah tempat yang menyulitkan bagi kita untuk berkomunikasi, bahkan nanti kamu kembali ke rumah hanya beberapa hari dalam setahun. Dengan keadaan seperti itu, apakah kamu masih bisa menjamin kalau persahabatan kita akan baik-baik saja?
            Beberapa kali kamu mencoba untuk menjauh dari saya untuk membuat saya terbiasa saat kamu tidak ada lagi di sekitar saya. Terkadang saya berpikir seperti kamu benar-benar ingin menjauh dan mengakhiri persahabatan kita. Apa yang ada di benak kamu? Apakah kamu berpikir dengan menjauh saya tidak akan merasa sedih saat kamu pergi? Itu salah, tidak mungkin seorang sahabat tidak akan sedih ketika sahabatnya tidak ada lagi didekatnya.
            Ketika keputusan sudah di buat, apa yang bisa saya lakukan? Menunggu datangnya hari ketika kamu akan pergi. Satu hari bersama kamu pun semakin terasa sangat berharga, bahkan rasanya saya tidak ingin hari berganti. Terus melewati hari-hari itu, semakin sakit rasanya. Sebuah beban mental tersendiri buat saya, mungkin hari-hari saya besok akan terasa sepi. Tidak ada kamu yang suka menganggu dan menggoda saya sampai saya marah. Tidak ada kamu yang suka sms berisi kata-kata motivasi. Mungkin tidak ada kamu lagi yang memperhatikan saya setiap hari, mengambil foto-foto saya tanpa sepengetahuan saya, dan hal-hal yang berkesan yang kamu lewati bersama saya, semua terasa begitu cepat untuk ditinggalkan bahkan dilupakan.
Namun saya yakin, seorang teman sejati tidak akan lenyap oleh waktu, tidak akan lenyap karena jarak, tidak akan lenyap walau kita berubah. Teman sejati selalu setia dan melakukan semua demi kebaikan kita. Persahabatan pasti selalu memberikan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu. Biarkan Tuhan yang memilih segala sesuatu yang terbaik bagi diri kamu, jaga diri kamu baik-baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar